Maret 21, 2023
?>
Sejarah SMK Negeri 3 Malang berawal dari Sekolah Kepandaian Putri (C) ATMAGO

Sejarah SMK Negeri 3 Malang berawal dari Sekolah Kepandaian Putri (C) ATMAGO

Banyak yang mengenal SMK Negeri 3 Malang sebagai salah satu sekolah kejuruan di Kota Malang yang bisa dibilang program studinya fokus pada ilmu-ilmu yang dekat dengan kaum wanita. Hal itu tak mengherankan, karena dalam catatan sejarah SMK Negeri 3 Malang, sekolah ini memang dulunya adalah Sekolah Kepandaian Putri (SKP) Negeri Malang.

Banyak yang mengenal SMK Negeri 3 Malang sebagai salah satu sekolah kejuruan di Kota Malang yang bisa dibilang program studinya fokus pada ilmu-ilmu yang dekat dengan kaum wanita. Hal itu tak mengherankan, karena dalam catatan sejarah SMK Negeri 3 Malang, sekolah ini memang dulunya adalah Sekolah Kepandaian Putri (SKP) Negeri Malang.

Sekolah yang beralamatkan di Jalan Surabaya No. 1, Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang ini berdiri karena tuntutan perkembangan dan pertumbuhan penduduk kota yang memerlukan pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, secara apresiatif ditanggapi dan diwujudkan dengan mendirikan Sekolah Kepandaian Putri yang dulu dianggap setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka menampung siswa-siswa putri dengan spesialisasi program khusus kewanitaan. SKP Negeri Malang ini didirikan pada tahun 1951 dengan SK Kementrian PP&K No. 90/C.10.I.PW an. Inspektris Pendidikan Wanita. Ny. Maumunah Susanto (1951-1963) ditunjuk sebagai kepala sekolah pertama SKP yang kala itu membuka dua jurusan, yakni menjahit dan memasak. Sekolah tersebut masih berlokasi di Jalan Suropati No. 6 Kelurahan Klojen, Kota Klojen, Kota Malang (kawasan Alun-alun Tugu).

Ny. Tan Hong Guan (Ny. Artiningsih Hadi Gunawan) ditunjuk menjadi kepala sekolah berikutnya pada tahun 1963 hingga 1969. Saat menjabat, SKP Negeri Malang tidak banyak mengalami perubahan.

Perkembangan zaman memaksa SKP berganti nama menjadi SKKP (Sekolah Kesejahteraan Keluarga Putri) pada masa pimpinan Ny. Soenarti Soekarno. Pada tahun 1977 hingga 1979, SKKP kemudian berganti nama lagi menjadi SKKA (Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas) yang setara dengan Sekolah Menengah Atas. Masih dalam masa jabatan Ny. Soenarti Soekarno, SKKA berubah lagi menjadi SMKK (Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga).

Pada saat menyandang nama SMKK, proses belajar-mengajar sudah mulai berkembang, di mana jumlah siswa mulai bertambah, tetapi program studi masih tetap, yaitu Tata Boga dan Tata Busana. Ketika jabatan kepala sekolah berganti kepada Ny. Malichah Tohir, BA (dengan SK Pengangkatan Menteri RI No. 109374/A2.1.2/C/88 tertanggal 12 Nopember 1988), sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman dan tuntutan kebutuhan pendidikan, khususnya Sekolah Kejuruan, SMKK Negeri Malang menambah satu Program Studi, yaitu Tata Kecantikan pada tahun 1993. Selang dua tahun, sekolah tersebut menambah lagi satu Program Studi, yaitu Akomodasi Perhotelan. Pada tahun 1995 itu jumlah siswa yang berminat masuk SMKK sudah mulai meningkat.

Ny. Malichah Tohir, BA kemudian digantikan oleh Drs. Sugeng Wahyudi (sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh KaKanWil Depdikbud Jawa Timur tanggal 28 Agustus 1996 No. 19373/I04/C.96). Pada tahun 1997, SMKK Negeri Malang mengalami perubah nama lagi menjadi SMK Negeri 3 Malang.

Pada saat Drs. Sugeng Wahyudi menjabat, SMK Negeri 3 Malang mempunyai visi untuk menciptakan tamatan secara profesional yang dapat memenuhi kebutuhan dunia industri dan tamatan yang siap pakai, sehingga sekolah ini membuka sistem pembelajaran special class dan wirausaha, khusus untuk Program Keahlian Tata Boga (special class dan kelas wirausaha) dan Tata Busana (kelas wirausaha saja).

Pemerintah Indonesia mendukung penuh program Special Class ini. Bahkan, SMK Negeri 3 Malang bekerja sama dengan Pemerintah Austria dengan tajuk International Tourism Project. Bersama tiga sekolah kejuruan lainnya di Indonesia, sekolah ini ditunjuk sebagai Regional Training Central. Penunjukan itu seolah menegaskan sejarah SMK Negeri 3 Malang sebagai sekolah khusus siswa-siswa wanita.

?>