
Jalan Sersan Harun (C) JALANJALANDIKOTAMALANG
Jalan Sersan Harun merupakan salah satu jalan yang masuk wilayah administratif Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Jalan ini terkenal sebagai terminal bayangan di kawasan Pasar Besar Kota Malang.
Nama jalan ini diambil dari salah seorang pahlawan nasional bernama lengkap Harun Tohir bin Mandar berpangkat Kopral Dua KKO (Anumerta). Pahlawan yang lahir di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, 14 April 1943 itu meninggal karena hukuman gantung di Singapura, 17 Oktober 1968 pada masa Konfrontasi dengan Malaysia. Ia mendapat hukuman dari pemerintah Singapura bersama seorang anggota KKO (Korps Komando; kini disebut Korps Marinir) lainnya, Kopral Usman karena tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang padat pada 10 Maret 1965.
Jalan Sersan Usman ini adalah salah satu jalan satu arah di Kota Malang. Jalan tersebut membentang dari utara ke selatan, tepat di sebelah barat bangunan Pasar Besar Kota Malang. Karena jalan searah, untuk masuk ke jalan ini hanya diperkenankan melalui arah utara saja. Anda bisa masuk melalui Jalan Pasar Besar, melalui arah barat (belok kanan/selatan) maupun timur (belok kiri/selatan). Jika lurus ke selatan, Anda akan bertemu dengan pertigaan jalan kecil, yang bila ke kanan (barat) masuk ke Jalan Wiro Margo. Ke selatan lagi, Anda akan bertemu dengan pertigaan kecil, yang jika ke kanan (barat) masuk ke Gang Kesatria. Di ujung paling selatan, jalan ini akan berakhir di sebuah pertigaan yang berpotongan dengan Jalan Kyai Tamin.
Sebenarnya, melihat ukuran jalannya cukup lebar, karena bisa memuat tiga lajur untuk mobil. Sayang, lajur paling kiri (sebelah timur) digunakan sebagai lahan parkir sepeda motor, maupun mobil. Sementara itu, lajur tengah kerap menjadi lahan mangkalnya angkutan kota (angkot) alias terminal bayangan. Beberapa angkot yang kerap ngetem di Jalan Sersan Harun ini di antaranya angkot jalur LDG (Landungsari-Dinoyo-Gadang), jalur AG (Arjosari-Gadang), TAT (Tlogowaru-Arjowinangun-Tirtosari), dan MK (Madyopuro-Karangbesuki). Menariknya, untuk LDG dan AG, meskipun mengarah ke selatan, angkot-angkot tersebut belum tentu mengarah ke Terminal Gadang. Kadang, angkot-angkot tersebut memilih trayek sebaliknya. Jadi, Anda harus bertanya lebih dahulu kepada sang sopir angkot.
Kemacetan sering terjadi di Jalan Sersan Harun. Selain karena lajur jalan yang dipakai sebagai tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat, ditambah dengan becak-becak yang juga mangkal di jalan ini. Kondisi tersebut diperparah oleh seringnya angkot-angkot tersebut menurunkan dan menaikkan penumpang. Belum lagi mobil boks, maupun truk yang juga menaikan atau menurunkan barang di kawasan jalan tersebut.
Di sepanjang Jalan Sersan Harun ini terdapat banyak sekali tempat usaha. Selain bedak-bedak yang ada si sisi barat Pasar Besar Kota Malang (di sisi kiri jalan), pada sisi timur jalan ini juga berdiri toko-toko dengan berbagai jenis barang dagangan. Mulai dari Toko Fadila Jeans, Toko Ifada Collection, Toko Sinar Rejeki, UD Tirta Sari, UD Kuncung, Toko Eryn Strawbery, Toko Sutikto, EJ Grosir Boneka Malang, Sumber Baru, Toko Buku Santoso, Toko Abadi, Toko Tegas, Toko Monas Kardus, Vihara Vajra Avalokitevara, Toko Sumber Kencana, Toko Batik Tejoasri Jaya, Toko Simpang Tiga Jaya, Ria Optik, Goldia Camilan, Pasar Makanan Besar, Revi Optik, dan lain-lain.