Maret 21, 2023
?>
Sejarah Desa Ampeldento Pakis

Sejarah Desa Ampeldento Pakis

Sunan Ampel merupakan salah seorang wali di antara Walisongo yang menyebarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa. Ternyata, tak banyak yang mengetahui, upaya sang sunan dalam menyebarkan agama tersebut melalui santri-santrinya, masih memiliki hubungan dengan sejarah Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Sunan Ampel merupakan salah seorang wali di antara Walisongo yang menyebarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa. Ternyata, tak banyak yang mengetahui, upaya sang sunan dalam menyebarkan agama tersebut melalui santri-santrinya, masih memiliki hubungan dengan sejarah Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Dilansir dari laman desaampeldento.blogspot.com, Desa Ampeldento ini ada sejak tahun 1435. Menurut cerita dari para sesepuh desa, desa tersebut didirikan oleh seseorang yang berasal dari Demak bernama Mbah Slamet. Ia merupakan salah seorang santri dari Sunan Ampel yang diutus menyebarkan ajaran agama Islam ke bagian selatan Pulau Jawa.

Mbah Slamet yang juga memiliki nama lain Ki Ageng Ronggoboyo itu mulai babat alas (membuka hutan) pada tahun 1435. Ia bergerak di bagian timur wilayah Desa Ampeldento yang sekarang ini merupakan wilayah Dusun Kasin Putuk.

Ketika berjalan ke arah barat, Mbah Slamet menemukan sumber air di sebuah sungai yang dinamakannya Sumber Beling. Ia pun kemudian mengajak keluarganya membuka hutan di sekitar sumber air tersebut sebagai tempat persinggahan. Kemudian, tempat itu disebutnya Sentana/tempat peristirahatan.

Karena merasa sebagai santri Sunan Ampel, Mbah Slamet kemudian menamakan daerah perdikannya itu dengan sebutan Desa Ampeldento. Nama ini mengacu pada nama desa tempat tinggal Sunan Ampel.

Seiring berkembangnya waktu, Mbah Slamet memiliki empat anak, tiga putra dan satu putri. Anak pertama diutusnya pergi ke arah utara untuk membuka kembali lahan di mana ia pertama kali tiba di daerah tersebut (Kasin Putuk), sedangkan anak keduanya disuruh pergi ke arah timur membuka lahan di sana. Sementara itu anak ketiga diutus pergi ke arah barat, sedangkan anak perempuannya diminta tetap tinggal di Sentana. Keempat dusun dalam Sejarah Desa Ampeldento itu adalah Dusun Jumput, Dusun Bunder, Dusun Kasin Putuk, dan Dusun Kasin Krajan.

?>