Maret 29, 2023
?>
Makam Mbah Mangku Jati di Pakiskembar (C) RADAR BANGSA

Makam Mbah Mangku Jati di Pakiskembar (C) RADAR BANGSA

Makam Mbah Mangku Jati terletak di Desa Pakiskembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Tempat yang dikeramatkan ini diyakini sebagai makam sosok yang melakukan babat alas di kawasan tersebut.

Makam Mbah Mangku Jati terletak di Desa Pakiskembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Tempat yang dikeramatkan ini diyakini sebagai makam sosok yang melakukan babat alas di kawasan tersebut.

Mbah Mangku Jati juga dikenal sebagai Waliyullah, dengan nama Syeh Maulana Rosidul Ibad Al Majafia alias RM. Partowirjo. Bukan cuma membabat alas atau membuka lahan, orang yang dipercaya merupakan salah seorang putra mahkota Kerajaan Majapahit itu juga menyebarkan agama Islam di daerah setempat. Pengikutnya pun banyak, tak cuma berasal dari daerah Pakis, melainkan daerah sekitarnya.

Makam Mbah Mangku Jati ini terletak di ujung jalan kecil yang berada di sebelah SD Negeri Pakiskembar 1, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Jaraknya dari jalan besar hanya sekitar 300 meter.

Luas halaman Makam Mbah Mangku Jati ini berukuran 10 meter x 7 meter. Belum ada data lengkap dan valid yang menjelaskan mengenai biografi Waliyullah tersebut. Hanya saja, dari cerita yang berkembang di kalangan masyarakat setempat ia merupakan pejuang Islam sekaligus putra mahkota Kerajaan Majapahit yang melarikan diri ke Malang untuk bersembunyi. Dikutip dari Radar Malang, Tomo, salah seorang juru kunci makam tersebut meyakini Mbah Mangku Jati hidup di masa tahun 1500-an Masehi.

Sebuah bukti yang menguatkan keyakinan tersebut adalah sebuah cerita asal-usul sejarah Kerajaan Majapahit. Kerajaan yang berpusat di Trowulan Mojokerto itu berjaya dari sekitar tahun 1293 Masehi. Pada prasasti yang menempel di dinding cungkup bagian dalam yang memagari makam, disebutkan Mbah Mangku Djati meninggal pada Selasa Wage Robiul Awal, 7 Juli 1616 Masehi. Ia lantas diyakini sebagai putra mahkota Kerajaan Majapahit, karena di masa tahun 1500-an, cuma kerajaan itulah kerajaan Hindu-Buddha yang terakhir menguasai Nusantara.

Memang, Majapahit sempat berjaya pada abad ke-14, sekitar tahun 1389 Masehi. Namun, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah karena wafatnya Raja Hayam Wuruk. Kerajaan tersebut akhirnya memasuki masa kemunduran akibat konflik internal di mana ada perebutan tahta kekuasaan di antara para pewarisnya.

Perang saudara pada tahun 1405-1406 itulah yang diyakini melatarbelakangi Mbah Mangku Jati pergi dari Kerajaan Majapahit. Tomo menduga, ia sengaja melarikan diri untuk menghidar dari fitnah dan atau kemungkinan yang lain.

?>