
Perkiraan lokasi Pabrik Gula Sempalwadak - BLUSUKAN JALUR SEPUR
Banyak yang mengira Malang cuma punya dua pabrik gula saja, yakni Pabrik Gula Kebonagung dan Pabrik Gula Krebet. Pada era Kolonial Belanda dulu, di Kabupaten Malang, tepatnya di Kecamatan Bululawang, ternyata juga ada Pabrik Gula Sempalwadak yang kini sudah non-aktif.
Pabrik Gula atau disebut Suiker Fabrieks (SF) Sempalwadak didirikan pada tahun 1891. Pemilik pabrik gula ini adalah sebuah grup perusahaan dari Surabaya bernama NV. Koy & Co Soerabaja. Untuk proses penggilingan gula, pabrik ini mengambil lokasi di Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang. Sementara lokasi perkebunan tebunya berada di sebelah utara (Bumiayu), timur (Tajinan), dan barat (Pakisaji).
Lokasi Pabrik Gula Sempalwadak ini tidak diketahui keberadaannya, dan diperkirakan saat ini sudah rata dengan tanah. Hanya saja, dalam penelurusan jalur trem dan lori yang dilakukan tim Blusukan Jalur Sepur yang diunggah pada 7 Maret 2017 lalu disebutkan bahwa lokasi pabrik gula ini diperkirakan tak jauh dari pemberhentian trem di Sempalwadak. Mereka memperkirakan jalur trem itu terhubung langsung dengan Pabrik Gula Sempalwadak. Dari foto yang diunggah di laman blog tersebut terlihat lokasi pabrik gula tersebut diperkirakan berada di sebelah selatan pertigaan menuju ke Tangkilsari di mana terdapat sebuah tugu di tengahnya.
Dilansir dari Terakota, untuk mengangkut tebu dari lokasi perkebunan menuju ke lokasi Pabrik Gula Sempalwadak, didirikanlah jalur kereta sepanjang 88,5 kilometer. Jalur kereta milik pabrik gula ini melintas sampai ke kawasan Bumiayu dan Tajinan. Sayangnya, jika dilihat, jejak rel kereta pengangkut tebu itu telah banyak yang tertutup aspal dan hilang tak berbekas.
Pabrik Gula Sempalwadak cukup lama beroperasi sejak didirikan. Namun, pabrik gula ini harus mengalami masa kehancuran sekitar tahun 1945, tepatnya pada akhir masa perang dunia kedua. NV. Koy & Co Soerabaja selaku pemilik harus rela menutup usaha mereka tersebut.