
Pertemuan Lima Mata Air dalam Sejarah Desa Sumbertempur
Desa Sumbertempur merupakan nama salah satu desa di wilayah Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Tak banyak yang mengetahui jika asal usul penamaan desa ini berawal dari keberadaan lima mata air yang bertemu dalam satu muara.
Kisah asal usul Desa Sumbertempur ini sudah turun-temurun di kalangan warga setempat. Mereka mengenal sosok Mbah Sumohandoyo sebagai orang yang diyakini pertama kali melakukan babat alas wilayah desa tersebut. Bersama keluarga dan kerabatnya, ia menebangi pohon satu persatu di wilayah desa yang dulunya memang masih hutan belantara untuk dijadikan pemukiman dan lahan bercocok tanam.
Saat melakukan babat alas itulah Mbah Sumohandoyo atau Sumondoyo menemukan lima buah sumber mata air. Menariknya, kelima sumber tersebut mengalir menuju satu arah dan menyatu membentuk sungai. Warga setempat hingga kini menyebutnya dengan nama Sungai Tempuran.
Nama Sungai Tempuran itulah cikal bakal nama Desa Sumbertempur yang dibuat oleh Mbah Sumondoyo. Berasal dari kata Sumber yang bermakna sumber mata air, ditambah kata Tempur yang dalam Bahasa Jawa berarti bertemu. Maka, nama desa tersebut bisa diartikan pertemuan beberapa sumber mata air.
Lambat laun, wilayah pemukiman di Desa Sumbertempur kian ramai oleh penduduk. Hingga pada suatu ketika datanglah seorang dari Banten bernama Sutorejo yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkampungan yang didatanginya. Pada akhirnya, orang tersebut dipilih warga sebagai kepala kampung Sumbertempur yang kala itu masih menjadi bagian (pedukuhan) dari Desa Kluwut.
Akhirnya tiba masa di mana terjadi pemekaran wilayah, sehingga Sumbertempur memisahkan diri dari Desa Kluwut dan Sutorejo pun ditunjuk menjadi Kepala Desa (pertama) Sumbertempur.