Maret 27, 2023
?>
Warung Nasi Lengko Sukirman, Legenda Universitas Brawijaya Malang (C) VIDO/RADARMALANG

Warung Nasi Lengko Sukirman, Legenda Universitas Brawijaya Malang (C) VIDO/RADARMALANG

Warga maupun alumni Universitas Brawijaya Malang pasti kenal Warung Nasi Lengko Sukirman. Tak heran jika warung yang diklaim sebagai satu-satunya warung nasil lengko khas Tegal di Malang ini disebut sebagai legenda kampus tersebut.

Sukirman mengaku dari Tegal ke Malang memang untuk merantau. Sebagai putra asli Tegal, Sukirman kemudian mendirikan warung yang menjual kuliner khas tempat asalnya, nasi lengko pada tahun 1999. Ia mengambil lokasi berjualan di lahan sempit di sebelah Masjid Besar Universitas Brawijaya Malang.

Menu nasi lengko dipilihnya sengaja untuk memperkenalkan makanan khas daerahnya sendiri kepada warga Malang. Saat itu, warga Malang mungkin masih belum mengenal bagaimana dan seperti apa nasi lengko itu.

Penampakan nasi lengko ini bisa dibilang mirip dengan pecel di Jawa Timur. Sebab, sama-sama memakai bumbu kacang. Untuk isiannya, nasi lengko berisi irisan tahu kecil, kecambah, ketimun yang dipotong dadu, ditambah tauge, kubis dan sambal kecap. Sebagai pendamping menu utama, biasanya tersedia pula gorengan, tempi, ikan, atau ayam.

Karena adanya renovasi Masjid Besar UB, Warung Nasi Lengko Sukirman terpaksa pindah tempat sejak tahun 2011. Sukirman kemudian memindahkan warungnya ke Jalan Mayjen Panjaitan Gang 19 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Mahasiswa UB merupakan pelanggan setia warungnya. Meski sudah pindah lokasi berjualan, masih banyak mahasiswa UB yang menjadi langganannya. Termasuk langganan lama pun banyak yang berdatangan usai mencari tahu lokasi baru warungnya tersebut.

Sukirman menjual nasi lengkonya dalam dua pilihan, yakni porsi biasa dan porsi jumbo. Nasi lengko biasa dijualnya 4000 rupiah, sedangkan untuk porsi jumbo Anda tinggal menambahkan 1000 rupiah saja.

Warung Nasi Lengko Sukirman bisa dibilang jarang sekali tutup. Bahkan, hari Minggu atau hari libur pun Sukirman masih membuka warungnya. Warungnya tutup hanya ketika ia pulang kampung ke Tegal.

?>