
Jalan Sartono SH, Gerbang Masuk Pasar Comboran Malang (C) JALANJALANDIKOTAMALANG
Jalan Sartono SH merupakan salah satu nama jalan di Kota Malang. Jalan yang pada masa penjajahan Belanda dulu bernama Voorschot Weg (jalan maju) ini bisa dibilang sebagai gerbang masuk Pasar Comboran Malang.
Nama jalan ini diambil dari nama tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia bernama Raden Mas Sartono yang lahir di Baturetno, Wonogiri, 5 Agustus 1900 dan meninggal di Jakarta, 15 Oktober 1968. Sartono yang tergolong bangsawan Jawa sempat menjadi menteri pada kabinet pertama Republik Indonesia. Tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partindo ini juga pernah menjabat sebagai ketua parlemen sementara (DPRS) pada Republik Indonesia Serikat (1949), ketua Dewan Perwakilan Rakyat antara tahun 1950 sampai 1959, dan Gubernur Bank Indonesia.
Jalan Sartono SH membentang dari utara melingkar ke timur. Jalan ini masuk ke dalam wilayah administratif Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Arus lalu lintasnya dibuat dua arah, menghubungkan Jalan Prof. Mohammad Yamin dengan Jalan RE Martadinata.
Ujung utara Jalan Sartono SH dimulai dari pertigaan jalan yang berpotongan dengan Jalan Prof. Mohammad Yamin di sisi utara dan Jalan Irian Jaya di sisi barat. Anda bisa masuk ke atau keluar dari Jalan Sartono SH melalui dua jalan tersebut. Ada rel kereta api yang masih berfungsi yang memisahkan antara Jalan Sartono SH dengan Jalan Prof. Mohammad Yamin.
Jika terus ke selatan, tepat di lingkar Jalan Sartono SH, Anda akan menemukan pertigaan jalan lagi, yang berpotongan dengan Jalan Peltu Sujono di sisi selatan. Anda bisa masuk ke Jalan Sartono SH melalui jalan tersebut, atau sebaliknya.
Ujung timur Jalan Sartono SH berakhir di sebuah pertigaan besar di Jalan RE Martadinata (bawah fly over Kotalama). Sebelum pertigaan, terdapat rel kereta api yang masih berfungsi melintang di tengah Jalan Sartono SH. Anda bisa masuk ke atau keluar dari Jalan Sartono SH melalui pertigaan tersebut.
Sebagai gerbang masuk Pasar Comboran, Jalan Sartono SH didominasi oleh lapak-lapak barang bekas. Mereka tersebar di sisi timur dan utara jalan ini. Kebanyakan dari mereka membuat lapak semi permanen atau hanya bermodalkan terop/payung sebagai tempat berteduh.
Selain Gereja Bethel Tabernakel, Garasi PO Xena, PT Inggom Shipyard dan PT Budikarsa Adiwidjaja Oil sebagai ikon, di Jalan Sartono SH juga banyak aneka tempat usaha lainnnya. Di sebelah utara pertigaan Peltu Sujono ada Warung Tahu Telor Comboran, Rawon dan Nasi Pecel Mbak Elly, Sahabat Teknik, Wikent Internet, dan lain-lain. Di sebelah timur pertigaan tersebut ada Unicorn 2 Shop, Toko Ahmad Elektro, Warkopling, Racertees Malang Store, FCIC Fried Chicken & Ice Cream, Erlly Garment, Heci Ayam Abah Tar, Arda Motor, Nasi Goreng GFC, Mie Pangsit Kampung Baru, Toko Kue 52B, RMS Variasi Motor, Service Center ZTE, Bengkel Dinamo Bintang Jaya Listrik, Sofyan Audio, Heri Helm, Warung Langgeng, YourUtapes Malang, Za Doeloer Inc Biker Shop, Ayam Kribo, Mie Ayam Jakarta dan Bakso, Pangsit Lumayan, STMJ Rell 85, dan lain-lain.