
Jalan Laksamana RE Martadinata (C) JALANJALANDIKOTAMALANG
Jalan Laksamana RE Martadinata merupakan salah satu jalan utama dengan lalu lintas padat di Kota Malang. Sayangnya, meski sudah sering diaspal, jalan ini memiliki kontur bergelombang.
Nama jalan ini diambil dari nama seorang pahlawan dari Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) bernama Laksamana TNI (Anumerta) Raden Eddy Martadinata yang lahir di Bandung, 29 Maret 1921. Ia meninggal dalam usia 45 tahun dalam peristiwa jatuhnya helikopter di Riung Gunung, Jawa Barat, 6 Oktober 1966. Jasadnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Jalan Laksamana RE Martadinata membentang dari utara ke selatan. Jalan ini berada di wilayah Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Sebagai salah satu jalan protokol di Kota Malang, jalan ini memiliki lebar yang lumayan dengan empat lajur, meski tidak terlalu panjang.
Ujung utara Jalan Laksamana RE Martadinata dimulai dari Perempatan Klenteng. Disebut demikian lantaran di pojokan perempatan itu terdapat Klenteng Eng An Kiong. Perempatan yang juga dikenal dengan sebutan kawasan Pecinan itu berpotongan dengan Jalan Pasar Besar di sebelah barat, Jalan Jalan Gatot Subroto di sebelah utara, dan Jalan Zaenal Zakse di sebelah timur. Anda bisa masuk ke Jalan Laksamana RE Martadinata dari ketiga jalan tersebut, atau pun sebaliknya.
Ke selatan, Anda akan menemui sebuah pertigaan jalan. Jika belok kanan (ke arah barat), Anda akan masuk ke Jalan Kyai Tamin, atau biasa disebut kawasan Pecinan Cilik. Anda bisa masuk ke Jalan Laksamana RE Martadinata melalui jalan tersebut, atau pun sebaliknya.
Terus ke selatan, Anda akan menemui jalan layang (flyover) Kota Lama. Khusus untuk kendaraan besar beroda empat atau lebih bisa melewati jalan layang tersebut. Selain itu, wajib melewati Jalan Laksamana RE Martadinata bagian bawah.
Ujung selatan Jalan Laksamana RE Martadinata berakhir di sebuah perempatan yang juga berpotongan dengan rel kereta api, yang tak jauh dari Stasiun Kota Lama. Perempatan yang biasa disebut Perempatan Kota Lama itu juga berada tepat di bawah flyover. Kalau lurus, Anda akan menuju ke Jalan Koloner Sugiono. Jika belok kanan (ke arah barat), Anda akan menuju ke Jalan Sartono SH, sedangkan jika belok kiri (ke arah timur), Anda akan masuk ke Jalan Kebalen Wetan. Anda bisa masuk ke Jalan Laksamana RE Martadinata melalui ketiga jalan tersebut, atau pun sebaliknya.
Meski didominasi oleh lapak usaha, di jalan ini juga terdapat bangunan-bangunan ikonik selain flyover. Selain Klenteng Eng An Kiong, terdapat gedung SMA Negeri 2 Malang, gedung BRI Martadinata, Persemayaman Jenazah Panca Budhi, dan lain-lain. Selain itu, di sebelah kanan-kiri jalan juga terdapat gang-gang kecil tempat pemukiman warga.
Dari arah utara ke selatan membentang deretan lapak usaha. Ada Hotel Emma Mustika Sari, Angsle dan Ronde Klenteng, Angkasa Elektronik dan Komputer, Toko Subur Jaya, Konveksi Malang, Toko Universal, Indonesia Motor, Dorm Hostel, Our Trip 1st Tour Operator, Depot 17, Warung Yu Tin, Pabrik Roti Kalmas, Depot Anda, Pak Tris Sport Apparel, Orens Rak dan Fashion Display, Rumah Makan Salam Manis, Aroma Wangi Chemical, Berlian Motor, UD Garuda, Istana Breaker, Nasi Goreng K-Conk, Full Ban Tire Shop, Toko Kayu Jaya, dan lain-lain.
Di sebelah selatan pertigaan Jalan Kyai Tamin juga terdapat banyak lapak usaha. Ada Toko Kalimas, Kopi Lonceng, Duta Sonic Malang, Laksamana Motor, Toko Santoso, Tahu Lontong Lonceng Panca Budhi, Trijaya Motor, UD Prima Motor, TB Pertama, Studioplus Florist, Martabak Akbar Malang, UD Taruna Jaya, Toko Cat 27, Wahid Collection, PT Surya Medistrindo AO Malang, Camilan Jihan, Mini Motor Malang, Kupang Keraton, Toko Okky, Warung Marta, Baksoku, Malang Tailor, Pelangi Grafika, Pangsit Mie Mek 3000 Jess, Gestun Malang GT Boss, Setia Tunggal Motor, Sentral Sakti Motor, Kopi Sumber Rejo, Sembilan Motor, Star Motor, Anugrah Jaya Motor, Sawahan Poultry Shop, Century Komputer, Malang Game, Servis AC Mitra Teknik, Toko Jamu Zen Sawak, Markase Helm, dan lain-lain.