April 1, 2023
?>
Jalan Gatot Subroto, Tetangga Pecinan di Malang (C) JALANJALANDIKOTAMALANG

Jalan Gatot Subroto, Tetangga Pecinan di Malang (C) JALANJALANDIKOTAMALANG

Jalan Gatot Subroto merupakan salah satu jalan protokol yang ada di Kota Malang. Jalan ini merupakan tetangga dari kawasan Pecinan yang ada di sisi selatannya.

Nama jalan ini diambil dari nama seorang pahlawan bernama Jenderal TNI (Purn.) Gatot Subroto. Ia lahir di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, 10 Oktober 1907, dan meninggal di Jakarta, 11 Juni 1962 pada usia 54 tahun. Makamnya terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang.

Jalan yang tak terlalu panjang ini membentang dari utara ke selatan. Jalan ini berada di kawasan Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Jalan yang cukup lebar itu terdiri dari dua ruas atau empat lajur, dengan arus lalu lintas dua arah.

Ujung utara Jalan Gatot Subroto berawal dari pertigaan jalan di bawah jembatan rel kereta api Buk Gluduk, yang dikenal dengan Pertigaan Embong Brantas. Anda bisa masuk dari arah utara (Jalan Panglima Sudirman) dan arah barat (Jalan Embong Brantas), atau sebaliknya.

Dari Pertigaan Embong Brantas (Buk Gluduk), ke selatan melewati Jembatan Brantas. Di sebelah kiri (timur) jembatan ini ada wisata Kampung Warna-warni, Kampung Tridi, dan Jembatan Kaca, sedangkan di sebelah kanan (barat) jembatan ada Kampung Biru Arema.

Terus ke selatan, Anda akan menjumpai sebuah perempatan kecil. Jika belok ke timur, Anda akan masuk ke Jalan Juanda. Jika ke barat, Anda masuk ke Jalan Aries Munandar, tapi dilarang lantaran jalan searah.

Kalau ke selatan lagi, Anda akan bertemu dengan perempatan kecil lagi. Jika ke timur, Anda akan masuk ke Jalan Ki Mangun Sarkoro. Jika ke barat, Anda akan masuk ke Jalan KH Ahmad Dahlan, tapi dilarang lantaran jalan searah.

Ke selatan lagi, Anda akan menemui perempatan besar, yang biasa disebut Perempatan Klenteng (Pecinan). Perempatan tersebut menjadi ujung selatan dari Jalan Gatot Subroto. Jika ke timur, Anda akan masuk ke Jalan Zaenal Zakse. Jika ke barat, Anda akan masuk ke Jalan Pasar Besar, namun dilarang lantaran jalan searah.

?>