
Kereta Api Gajayana (C) WIKIPEDIA
Kereta Api Gajayana merupakan kereta penumpang kelas Eksekutif Satwa, Luxury Plus (Reguler), dan Kelas Eksekutif Satwa (Tambahan). Kereta api ini dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VIII Surabaya yang melayani rute Malang-Jakarta PP sejak tahun 1999.
Gajayana merupakan satu-satunya kereta api eksekutif yang melayani rute Malang-Jakarta maupun Jakarta-Malang melalui jalur Kertosono. Total perjalanan sejauh 912 km ditempuh kereta api ini dalam waktu selama sekitar 15 jam. KA Gajayana hanya berhenti di Stasiun Malang Kotabaru, Malang Kotalama, Kepanjen, Wlingi, Blitar, Tulungagung, Kediri, Kertosono, Nganjuk, Madiun, Solo Balapan, Yogyakarta, Kutoarjo, Kebumen (kecuali KA 41, arah timur), Karanganyar (hanya jadwal reguler), Purwokerto, Cirebon, Jatinegara (hanya KA 41, ke arah barat), dan berhenti di Stasiun Jakarta Gambir.
Kereta Api Gajayana resmi beroperasi pada tanggal 28 Oktober 1999. Nama kereta api ini diambil dari nama seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan, yaitu Sang Liswa (anak dari Dewa Shima) yang bergelar Gajayana. Kerajaan itu sendiri berpusat di daerah Dinoyo, Kecmatan Lowokwaru, Kota Malang. Karena sang tokoh sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya setelah membawa ketenteraman di seluruh negeri, harapannya kereta api ini juga dicintai oleh para pelanggannya.
Pada mulanya, kereta ini beroperasi dengan kelas eksekutif dan bisnis. Rangkaian kereta kelas bisnisnya merupakan ‘bekas’ dari KA Turangga yang kelebihan gerbong baru dari INKA. Barulah pada tahun 2001, KA Gajayana diberi rangkaian eksekutif oleh INKA, sehingga layanannya berubah sepenuhnya menjadi kelas eksekutif.
Rangkaian KA Gajayana diubah dari rangkaian keluaran tahun 2001 menjadi kereta eksekutif (K1) satwa retrofit (kaca lebar) dari INKA sejak Oktober 2008. Kereta ini sebenarnya adalah kereta eksekutif lama yang diretrofit (diganti kacanya) menjadi baru. Lalu, usai lebaran 2009, rangkaian kereta api ini kembali diubah menjadi kereta berkaca pesawat keluaran tahun 2009 dan rangkaian lamanya dihibahkan untuk KA Bangunkarta Eksekutif pada 5 Desember 2009. Kemudian, pada tahun 2017, rangkaian KA Gajayana menggunakan rangkaian terbaru dari INKA, yakni bogie K10 yang mirip dengan rangkaian KA Argo Bromo Anggrek jika dilihat tampilan eksteriornya. Terakhir, pada tahun 2019, kereta api ini mendapatkan rangkaian kereta terbaru.
Saat ini, rangkaian KA Gajayana terdiri dari delapan gerbong eksekutif argo (K1), satu kereta makan (M1), satu kereta pembangkit listrik (P), dan satu kereta bagasi (B). Kereta api ini juga dilengkapi satu unit kereta kelas eksekutif luxury yang punya tempat duduk bisa disetel seperti tempat tidur. Untuk lokomotifnya, kereta ini menggunakan Lokomotif CC 206 dengan Dipo Induk JNG/Dipo Induk YK.
Sebagai kereta eksekutif, KA Gajayana dilengkapi fasilitas menarik. Ada toilet, pintu otomatis, dua TV (depan-belakang), AC sentral, reclining seat, sandaran kaki, lampu baca, meja makan per kursi, stopkontak per kursi, dan rak bagasi. Sebagaimana karena malam lainnya, tersedia pula tambahan fasilitas bantal dan selimut untuk tiap kursi.