
Tugu Djoen, Saksi Sejarah Desa Junrejo Kota Batu (C) IRSYA RICHA/MALANG TIMES
Setiap melewati pertigaan Junrejo dari maupun ke arah KOta Batu, Anda akan melihat dengan jelas Tugu Djoen yang berdiri gagah di tengah jalan. Tugu tersebut yang menjadi saksi sejarah Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Pada awal tahun 2019, Tugu Djoen sempat dikelilingi penutup khusus khas proyek pembangunan, sehingga tak terlihat oleh orang-orang yang berlalu lalan di pertigaan Junrejo. Tugu tersebut memang tengah diperbaiki oleh beberapa pekerja. Februari 2019 kemudian tugu itu diresmikan kembali dengan penampakan yang lebih cantik dari sebelumnya.
Tugu Djoen sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Tugu ini menjulang tinggi sekitar 10 meter. Terdapat sebuah gentong besar dan keris di bagian atasnya. Perbaikan dilakukan terhadap tugu tersebut, tanpa harus mengubah bentuk aslinya. Namun kabarnya, gentong yang asli sudah hilang pada saat zaman penjajahan Belanda dulu. Konon, gentong itu sempat ditemukan dan disimpan di salah satu museum yang ada di Jakarta.
Perbaikan Tugu Djoen ini menghabiskan dana sekitar 12 juta rupiah. Dana itu diambilkan dari anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2019. Setelah dipercantik, tugu ini dihiasi kawat yang mengelilingi tugu yang membentuk daun dan bunga. Menariknya, kawat-kawat itu dapat menyala di malam hari. Tujuan dari perbaikan tugu ini memang agar lebih menunjukkan kalau ini merupakan sejarah dari Desa Junrejo.