Maret 26, 2023
?>
Misteri Makam Bata Tua di Kecamatan Kedungkandang

Misteri Makam Bata Tua di Kecamatan Kedungkandang

Di sebuah kampung bernama Bataan di Kecamatan Kedungkandang terdapat sebuah makam misterius. Warga setempat sering menyebutnya makam bata tua, karena memang menggunakan nisan dari batu bata tua.

Terdapat dua buah makam yang saling bersandingan di kawasan tersebut. Satu makam diyakini sebagai makam Tumenggung Suryo, orang yang melakukan babat alas, atau membuka lahan di situ. Satu makam lagi dipercaya sebagai makam sang istri, yang turut perjuangan si tumenggung.

Tumenggung Suryo diyakini sebagai pengawal Ratu Sima, salah seorang pemimpin Kerajaan Mataram Kuno (Hindu). Ia kemudian diutus pergi ke wilayah Malang yang dulu masih didominasi hutan belantara. Setelah melakukan perjalanan jauh, Tumenggung Suryo menemukan daerah yang asri dan dibukanya menjadi pemukiman bagi warga.

Sebagai pemimpin ‘ekspedisi’ dari Mataram ke Malang, Tumenggung Suryo banyak pengikutnya. Selain didampingi sang istri, sanak keluarganya pun ada yang turut serta. Tumenggung ini sendiri diyakini sebagai sosok yang sederhana. Niatnya tulus mengemban tugas dari Ratu Sima untuk membabat hutan untuk pemukiman warga.

Sayang, sang istri meninggal lebih dulu karena sebuah penyakit. Ia kemudian dimakamkan dengan nisan batu bata tua. Sama seperti sang istri, Tumenggung Suryo pun meninggal karena sakit. Ia pun dimakamkan di sebelah makam istrinya.

Hingga kini, makam bata tua tersebut masih bisa dilihat. Konon, makam tersebut dijaga oleh sesosok buto (raksasa) yang dulu ditugaskan Ratu Sima mengawal Tumenggung Suryo dalam perjalanannya ke Malang. Si penjaga itulah yang berusaha mencegah orang-orang dengan niat buruk di makam tersebut.

Kabarnya, memang ada orang yang sering meminta-minta di makam bata tua tersebut, kebanyakan yang diminta adalah jimat. Memang, di bawah makam tersebut terdapat banyak benda pusaka peninggalan Tumenggung Suryo. Hanya saja, hanya orang yang berhati bersih saja yang diberi. Mereka yang berniat buruk, akan ditakut-takuti, bahkan sampai ikut pulang ke rumahnya.

?>