
Puskesmas Sumberpucung (C) SUMBERPUCUNG 17
Puskesmas Sumberpucung, Kabupaten Malang didirikan pada tahun 1970 silam. Dalam sejarahnya, Pusat Kesehatan Masyarakat ini ternyata ada campur tangan dari orang Cina yang merupakan pendatang baru di daerah tersebut.
Saat itu, Kecamatan Sumberpucung merupakan sebuah kecamatan yang sangat luas. Terbukti memiliki jumlah penduduk sekitar 50 ribu jiwa yang tersebar di 12 desa. Pada waktu itu, Kecamatan Kromengan masih merupakan sebuah desa yang tergabung dalam kecamatan tersebut.
Suatu ketika di tahun 1970, ada seorang Mantri Kesehatan bernama Rinto ‘menyulap’ rumah pribadinya menjadi sebuah Poliklinik. Lokasi rumah itu ada di seberang Kantor Pos Sumberpucung. Cukup lama Poliklinik itu dikelola Rinto, hingga akhirnya pensiun.
Sebagai pengganti Mantri Kesehatan, diangkatlah Imam. Karena Poliklinik Sumberpucung sejak awal menggunakan rumah pribadi milik Mantri Rinto, maka kemudian ia menyewa sebuah rumah yang terletak di Rekesan. Lokasi rumah itu berjarak tiga rumah di sebelah timur jalan menuju lokasi Puskesmas saat ini.
Menyadari sarana Poliklinik Sumberpucung yang cukup memprihatinkan, Muspika Kecamatan Sumberpucung pun merespon. Camat Sumberpucung kala itu, Budi Prayitno, bersama Syo’ir Danramil Sumberpucung, dan Sudjadi mengajak Kepala Desa Sumberpucung, Moelyo Ardjo untuk berembug. Mereka membicarakan nasib Poliklinik Sumberpucung yang hendak dipindahkan ke lahan anyar.
Akhirnya, dari musyawarah itu, Muspika setempat akan membangun sebuah Puskesmas di tanah kas Desa Sumberpucung seluas kurang lebih satu Hektar. Selainjutnya, pada saat yang bersamaan, ada seorang pendatang di Desa Semberpucung bernama Go Ka Tyap. Saudagar Cina itu mengaku siap menyediakan dana pembangunan Puskesmas sampai selesai, asal pemerintah desa memberinya izin mendirikan usaha perdagangan hasil bumi. Tokonya berada di depan Masjid Baiturrohman Sumberpucung, tepat di pertigaan Pakel.
Begitu pembangunannya selesai, bangunan itu pun langsung difungsikan. Dengan demikian, Puskesmas Sumberpucung menempati lahan dan bangunan milik sendiri yang dikelola oleh pemerintah desa.
Sudah banyak Mantri Kesehatan yang mengabdi di Puskesmas ini, mulai dari Imam, Prayim, Tri Darmodjo, dan Udiyono. Sementara itu, bidan-bidannya adalah Prayim, Kartinah, dan Musfah.