
Jalan Majapahit (C) MALANGPOST
Jalan Majapahit merupakan satu dari lima poros jalan yang ada di Bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang. Jalan ini merupakan penghubung dengan kawasan Alun-alun Kota Malang yang berada di sebelah selatannya.
Nama jalan ini diambil dari nama sebuah kerajaan besar yang pernah ada di Nusantara. Sejarah kerajaan ini diyakini bermula dari kerajaan kecil bernama Singosari yang berpusat di Malang. Pada zaman penjajahan Belanda, jalan ini bernama Speelmanstraat. Cornelis Janzoon Speelman adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintah pada periode 1680 hingga 1684.
Jalan Majapahit membentang dari utara ke selatan di wilayah administratif Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Ukuran jalan ini juga tidak terlalu lebar, hanya terdiri dari dua lajur kendaraan.
Ujung utara Jalan Majapahit dimulai dari Jalan Tugu yang ditandai dengan keberadaan Splendid Inn. Arus lalu lintas antara dua jalan ini dibuat dua arah. Terus ke selatan, Anda akan menemui sebuah pertigaan jalan yang berpotongan dengan Jalan Tumapel di sisi barat. Terus ke selatan lalu ke barat, Anda akan sampai di Jembatan Majapahit (kembaran Jembatan Kahuripan) yang berdiri kokoh di atas Sungai Brantas. Di wilayah ini terdapat Pasar Bunga dan Hewan Splendid yang begitu legendaris.
Terus ke selatan, Anda akan menemui sebuah perempatan jalan. Anda hanya diperkenankan lurus, dan akan sampai di ujung selatan Jalan Majapahit yang terhubung dengan Jalan Basuki Rahmat (Kayutangan). Di sisi timur perempatan yang sama ada Jalan MGR Sugriyopranoto, sedangkan di sisi barat ada Jalan Terusan Majapahit. Namun, dari arah Jalan Majapahit (utara), Anda tidak boleh memasuki dua jalan tersebut, lantaran arusnya searah.
Di ujung selatan Jalan Majapahit ini terdapat ikon Patung Chairil Anwar di Taman Kayutangan yang menghadap ke arah barat. Ada juga Gereja Katolik Hati Kudus Malang di dekat perpotongan jalan dengan Jalan Basuki Rahmat.