
Jalan Kahuripan (C) JALANJALANDIKOTAMALANG
Jalan Kahuripan merupakan salah satu jalan yang membentang dari pusat Kota Malang. Jalan ini merupakan koridor utama yang menghubungkan Alun-alun Tugu dan Jalan Tugu dengan daerah barat Kota Malang.
Pada masa penjajahan Belanda, jalan ini bernama Jalan Van Riebeekstraat (Abraham van Riebeeck). Ia merupakan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-18. Barulah pada masa kemerdekaan nama jalan ini berganti menjadi Jalan Kahuripan. Nama ini diambil dari nama sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Airlangga pada tahun 1009, sebagai kelanjutan Kerajaan Medang yang runtuh tahun 1006.
Jalan Kahuripan membentang dari timur ke barat di wilayah administratif Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Jalan ini tergolong jalan yang rutenya tidak terlalu panjang. Lebar jalan pun tidak terlalu lebar, hanya terdiri dari dua lajur kendaraan dengan arus lalu lintas dua arah.
Ujung timur jalan ini dimulai dari sebuah pertigaan yang menjadi salah satu dari lima poros di Jalan Tugu. Anda bisa masuk ke Jalan Kahuripan melalui Jalan Tugu. Namun, dari arah Jalan Kahuripan, Anda harus belok ke kiri jika masuk ke Jalan Tugu, karena arus lalu lintasnya searah.
Dari pertigaan tersebut, ke barat, Anda akan menemui sebuah perempatan, yang berpotongan dengan Jalan Belakang RSU di sebelah utara (kanan), dan Jalan Brawijaya di sebelah selatan (kiri). Terus ke barat, Anda akan menemui sebuah jembatan yang biasa disebut Jembatan Kahuripan di mana terdapat aliran Sungai Brantas di bawahnya. Jembatan ini kerap disebut jembatan kembar dengan Jembatan Majapahit di sisi selatannya (Jalan Majapahit).
Jalan Kahuripan berakhir di ujung barat, tepatnya di perempatan yang biasa disebut Kayutangan atau Rajabali, yang ditandai dengan adanya lampu lalu lintas. Jika lurus ke barat, Anda akan masuk ke Jalan Semeru. Mengikuti tanda lampu lalu lintas, Anda bisa belok kiri (selatan), ke Jalan Basuki Rahmat (Kayutangan), yang mengarah ke Alun-alun Kota Malang. Dari Jalan Kahuripan, Anda tidak diperbolehkan belok kanan (utara) ke arah Celaket. Solusinya, Anda harus ke selatan dulu (ke Jalan Basuki Rahmat), lalu putar balik ke utara.