Bus DAMRI. Sumber gambar: IG @jelajahjatim
Bus Damri jurusan Terminal Kota Batu ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terpaksa berhenti beroperasi. Rendahnya antusiasme masyarakat dalam menggunakan bus tersebut di tengah pandemi covid-19 yang menjadi alasan kuat.
Layanan bus Damri ini diluncurkan sejak 17 Oktober 2020. Bus-bus ini merupakan bagian dari program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) demi meningkatkan mobilitas pariwisata di wilayah Malang Raya.
Kehadiran armada bus Damri itu sempat diwarnai pro-kontra dari para pelaku usaha layanan transportasi di Kota Batu. Mayoritas dari mereka khawatir bakal kalah bersaing dengan bus-bus tersebut.
Syarat ketat yang diterapkan dalam masa pandemi ini menurunkan minat masyarakat dalam berwisata, utamanya ke gunung. Ini menjadi alasan utama mengapa layanan bus Damri Batu-Bromo dihentikan.
Bus Damri Jurusan Batu-Bromo Hanya Melayani Pesanan
General Manager Perum Damri Malang, Zuryani mengatakan, layanan bus Damri Batu-Bromo yang reguler memang telah dihentikan. Mereka kini cuma melayani perjalanan jika ada permintaan atau pesanan dari masyarakat.
Untuk melayani pesanan tertentu ini sudah disiapkannya dua armada dengan rute Terminal Batu ke TNBTS. Bus-bus tersebut berkapasitas 37 penumpang.
“Kalau memang ada, kami tetap layani. Kalau belum ada permintaan, kami berhenti dulu. Intinya, kami ingin promosikan daerah meski Kota Batu sudah terkenal dan ada konektivitas yang memudahkan akses dengan layanan Damri,” kata Zuryani, seperti dikutip Tugu Jatim.
Tarif Baru Bus Damri Batu-Bromo
Tarif layanan bus Damri Batu-Bromo berdasarkan pesanan ini juga mengalami perubahan. Tarifnya agak sedikit lebih mahal ketimbang tarif lama sebelum trayek regulernya dihentikan oleh pihak Damri.
“Kalau kemarin, tarif regulernya Rp40 ribu, tapi sekarang ini ada perubahan untuk kebutuhan prokes di dalam bus, seperti perlengkapan disinfektan, akhirnya tarif menjadi Rp50 ribu sekali jalan,” tegasnya.
