
Di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang terdapat tiga makan tanpa nama. Masyarakat setempat meyakini itu merupakan makam tiga pejuang Malang yang gugur karena tertipu seorang pribumi yang menjadi mata-mata Belanda.
Jika kami datang ke Jalan Tutut RT.006/RW.001, kamu akan menemukan Punden Mbah Sentono Sukmo Sejati berupa pohon beringin besar. Tak jauh dari lokasi beringin yang berumur sangat tua itu kamu akan menemukan tiga buah makam yang tak ada namanya.
Makam-makam itu cuma ditandai dengan batu nisan dan monumen bambu runcing. Terdapat pula bendera merah putih pada bambu runcing itu yang merupakan pemberian prajurit TNI Angkatan Darat setempat.
Konon, ketiganya merupakan pejuang Republik Indonesia yang gugur setelah dieksekusi tentara Belanda saat perang kemerdekaan (1945-1949) di daerah Arjowinangun. Mereka menjadi korban kekejaman Belanda setelah tertipu warga pribumi yang menjadi mata-mata.
Ketiga pejuang itu justru digiring ke arah sarang Belanda ketika bertanya jalan. Setelah tertangkap, mereka pun dieksekusi mati oleh Belanda.